Bahan Alkitab: Lukas 1:26-56
Tanggal: 13/12/2020
Ringkasan:
Minggu lalu kita sudah belajar tentang Yohanes pembaptis. Yohanes pembaptis sudah dinubuatkan bahwa ia akan lahir sebagai utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Yohanes tumbuh besar di hadapan Tuhan. Dia melayani di padang gurun berkhotbah dan membaptis orang Israel. Kemanapun dia pergi, dia akan berkotbah demikian “Bertobatlah dari dosa-dosamu. Kamu yang suka mencuri berhenti mencuri, bekerjalah dengan jujur. Kamu yang suka berbohong dan menipu, berhentilah dan katakan yang benar. Bertobatlah dari dosa-dosamu, tinggalkan dosamu, berilah dirimu dibaptis dan terimalah pengampunan dari Tuhan.
Inilah cara Yohanes pembaptis mempersiapkan jalan bagi Tuhan, yaitu memanggil umat Israel untuk bertobat dari dosa-dosanya. Semakin banyak orang yang bertobat dan memberi diri dibaptis. Ketika Yohanes berkhotbah dan membaptis orang, Tuhan sedang mempersiapkan hati umatnya untuk kedatangan Sang Juruselamat. Yohanes berkata: “Sesudah aku akan datang Ia (yaitu juruselamat itu) yang lebih berkuasa dari aku. Membuka tali sepatuNya pun aku tidak layak”. Yohanes memberitakan bahwa bukan dia Juruselamatnya, bukan dia yang memberikan keselamatan itu. Tapi akan ada seorang yang datang setelah Yohanes, yang jauh lebih berkuasa. Yohanes mengajak mereka mempersiapkan hati menyambut kedatangan Sang Juruselamat itu.
Hari ini kita mau belajar tentang kelahiran Sang Juruselamat itu yaitu Tuhan Yesus dan kenapa Tuhan Yesus mau datang dan lahir di dunia.
Di bulan keenam ketika Elizabeth ibu Yohanes mengandung, Tuhan mengirim seorang malaikatnya yaitu malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea yang bernama Nazareth. Malaikat ini diutus untuk bertemu dengan seorang perawan bernama Maria (Virgin mary). Maria ini sudah bertunangan dengan Yusuf, seorang keturunan dari keluarga Daud. Mereka sudah mengikat janji untuk mau menikah, tunangan. Tetapi waktu itu mereka belum tinggal bersama. Lalu Malaikat itu masuk ke rumah Maria, menampakkan diri, dan berkata: “Salam, hai engkau yang dikarunai Tuhan, Tuhan menyertai engkau”. Maria terkejut mendengar perkataan malaikat itu, lalu bertanya dalam hatinya apa arti salam itu. Lalu Malaikat itu berkata: “Jangan takut, hai Maria, sesungguhnya engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus.”
Setiap dari kita yang lahir diberi nama oleh orang tua kita. Sebelum kita lahir, orang tua pasti sudah cari nama buat kita dan memikirkan arti dari nama itu. Perhatikan anak-anak, Alkitab seringkali mencatat peristiwa dimana malaikat sudah memberi tahu nama anak yang akan dilahirkan. Misalnya Yohanes pembaptis, malaikat Gabriel sudah memberi tahukan kepada Zakharia bahwa anaknya nanti harus diberi nama Yohanes. Nama yang diberikan itu mengandung arti yaitu “Lord is gracious”. Begitu pula dengan Maria, Malaikat memberitahukan bahwa nama anak itu adalah Yesus yang artinya juruselamat. Jadi, anak yang dikandung Maria itu adalah Yesus, sang Juruselamat. Di bagian Alkitab yang lain, Yesus disebut sebagai Immanuel (God with us) dan juga Christ (the anointed One).
Kenapa Tuhan yang begitu mulia mau menjadi manusia? Tuhan yang menciptakan dunia ini dengan tanganNya, yang penuh kuasa, sekarang menjadi bayi yang begitu terbatas. Ia juga berdarah dan berdaging sama seperti kita. Ia menjadi manusia merasakan penderitaan manusia juga dan bahkan mengalami penderitaan terbesar di atas salib. Inilah cara yang Tuhan pakai untuk menjalankan rencana keselamatan bagi umatNya. Kita bersyukur kepada Tuhan.
kita Malaikat melanjutkan : ”Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Tuhan akan memberikan kepadanya tahta Daud dan Ia akan menjadi raja atas Israel selama-lamanya, dan kerajaanNya tidak akan berkesudahan. Tuhan pernah berjanji kepada Daud bahwa kerajaanNya tidak akan berkesudahan. Inilah penggenapan janji Tuhan, Yesus akan menjadi Raja dari keturunan Daud.
Lalu Maria berkata kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Malaikat menjawab: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Maka anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elizabet sanakmu itu pun sedang mengandung anak laki-laki pada masa tuanya. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah”. Setiap manusia yang lahir di dunia perlu laki-laki dan perempuan, perlu ayah dan ibu. Tapi kali ini Tuhan pakai seorang perempuan saja tanpa kehadiran laki-laki.
Maria menjawab ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria berjalan untuk mengunjungi Elizabeth. Maria tiba di rumah Elizabeth dan memberi salam kepadanya. Ketika Elizabeth mendengar salam dari Maria, anak yang ada dalam kandungan Elizabeth meloncat-loncat. Lalu Elizabeth dipenuhi dengan Roh Kudus. Elizabeth berseru: “Diberkatilah engkau engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhnaku datang mengunjungi aku? Karena sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku meloncat kegirangan. Lalu Maria menaikkan nyanyian pujian: My soul praises the Lord. And my spirit is full of joy when I think of God who is my savior, For he has especially good and kind to me, his humble servant, And because of the great honor the Mighty One has given me, The people who live after me will call me blessed. His name is truly holy.
Ayat Hafalan:
1 John 4:14b
The Father has sent his Son to be the savior the world.