Bahan Alkitab: Exodus 16
Tanggal: 18/10/2020
Ringkasan:
Di minggu-minggu sebelumnya Teacher Fifi sudah bercerita tentang bangsa Israel yang dipimpin oleh Tuhan untuk keluar dari Mesir dan mereka sampai di tepi Laut merah. Waktu itu pasukan Firaun mengejar Israel dari belakang. Israel sangat ketakutan, mereka pikir mereka akan mati saat itu juga. Hati bangsa Israel begitu jahat, mereka menuduh Tuhan mau membunuh mereka. Mereka lupa kuasa Tuhan di Mesir melalui 10 tulah dan hanya Israel yang tidak kena tulah karena Tuhan memelihara mereka. Hati mereka jahat tapi Tuhan beranugerah menolong mereka dengan melakukan mujizat. Melalui Musa, Tuhan membelah laut merah itu menjadi dua sehingga bangsa Israel bisa berjalan di tanah yang kering. Lalu ketika bangsa Israel sudah sampai di seberang, air yang tadinya terbelah menjadi dua berbalik sehingga pasukan Firaun tenggelam. Banga Israel lalu bersorak-sorak memuji Tuhan yang menyelamatkan mereka.
Bangsa Israel lalu melanjutkan perjalanan mereka dan tiba di padang gurun (desert) Sin. Di padang gurun ini, mereka melihat tidak ada makanan bagi mereka. Maka bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa.Mereka berkata kepada Musa: “Dulu kami di Mesir tidak pernah kelaparan, kami selalu mendapatkan roti dan daging. Tapi sekarang di padang gurun ini kami kelaparan. Apakah engkau membawa kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami?”Teacher mau tanya siapa yang membawa Israel keluar dari Mesir? Tuhan. Orang Israel sebenarnya sedang complain kepada Tuhan kenapa bawa mereka keluar dari Mesir ke padang gurun hanya untuk kelaparan? Hati bangsa Israel begitu jahat.
Memang di Mesir dulu Firaun menyediakan banyak makanan, daging dan roti. Tapi mereka lupa mereka dulunya adalah budak Firaun. Mereka diberi makan supaya mereka bisa lebih kuat dan bekerja lebih keras lagi untuk Firaun. Ini menyebabkan mereka tidak bisa beribadah kepada Tuhan. Jadi, mereka mendapatkan makanan jasmani, tapi tidak mendapatkan makanan rohani. Makanan rohani itu apa? Firman Tuhan.
Maka Tuhan menyelamatkan bangsa Israel keluar dari Mesir, supaya mereka tidak lagi menjadi budak. Supaya bangsa Israel bisa beribadah kepada Tuhan, mereka bisa dikenyangkan dengan makanan rohani. Jadi complain bangsa Israel itu salah, Tuhan bukan membawa mereka keluar untuk kelaparan, tapi justru supaya mereka kenyang. Tuhan sedang menguji bangsa Israel. Ketika mereka melihat tidak ada makanan di padang gurun itu, Tuhan sedang menguji apakah bangsa Israel berdoa kepada Tuhan untuk meminta makanan? Bangsa Israel gagal dalam ujian ini, mereka justru menghina Tuhan dengan marah-marah kepada Musa. Mereka lupa bagaimana Tuhan pelihara mereka melalui tiang awan, tiang api. Tuhan memelihara mereka waktu pasukan Firaun mengejar mereka di Laut merah. Tuhan yang sudah memelihara mereka selama ini pasti akan setia memelihara sampai sekarang.
Anak-anak, kita belajar dua hal dari bangsa Israel. Pertama, jangan suka mengeluh. Teacher kasi contoh. Kalau orang tua sudah siapkan makanan, lalu makanannya kita tidak suka, kita mengeluh, tidak mau makan. Waktu teacher masih kecil, teacher tidak suka makan sayur, lalu complain. Itu salah. Sekarang teacher tidak mau lagi complain, teacher mau bersyukur kepada Tuhan.
Kedua, kalau kita berada dalam kesulitan, jangan mengeluh tapi berdoa kepada Tuhan. Kalau suatu saat Tuhan izinkan kita berada dalam kekurangan makanan, kita tidak perlu mengeluh. Kita ingat sejak kita bayi Tuhan sudah kasih makanan melalui mama. Kita bertumbuh besar karena Tuhan yang terus pelihara melalui orang tua kita. Tuhan itu setia dalam memelihara kita.
Kita kembali ke cerita bangsa Israel. Tuhan mendengar keluhan orang Israel. Tuhan berfirman kepada Musa: “Pada waktu malam nanti Aku akan menurunkan buruh puyuh (quail) dan Israel akan makan.” Dan terjadilah seperti yang Tuhan firmakan.
Tuhan juga berkata kepada Musa: “Besok pagi Aku akan menurunkan roti untuk mengeyangkan orang Israel”.Keesokan paginya mereka keluar dari kemah, mereka melihat ada sesuatu yang jatuh di tanah. Musa berkata kepada mereka itulah roti yang Tuhan turunkan dari Surga, yang disebut manna. Musa menjelaskan perintah Tuhan bagaimana mereka harus mengumpulkan roti itu. Bangsa Israel harus mengumpulkan roti itu setiap hari di pagi hari. Mereka hanya boleh ambil secukupnya untuk hari itu saja dan tidak boleh disimpan sampai besok.Tapi khusus hari keenam, mereka harus ambil dua kali lebih banyak, karena hari ketujuh itu adalah hari Sabat, hari perhentian. Jadi umat Israel tidak perlu keluar untuk mengumpulkan roti di hari Sabat. Menarik ya anak-anak, Tuhan kasi peraturan bagaimana Israel itu harus mengumpulkan makanan mereka. Ini supaya bangsa Israel diuji apakah mereka mau taat pada perintah Tuhan ketika Tuhan sudah memelihara mereka.
Apakah mereka taat? Iya sebagian besar dari mereka taat. Tapi ada beberapa orang yang tidak taat. Ada yang terlalu rakus, mereka ambil terlalu banyak mau simpan untuk besok. Besoknya roti itu busuk dan ada ulat. Ada juga yang tetap keluar mencari roti di hari Sabat padahal Tuhan sudah bilang di hari keenam, sehari sebelum hari Sabat, kamu harus ambil dua kali lebih banyak supaya di hari Sabat kamu tidak perlu keluar mencari roti, tapi kamu sudah ada makanan.
Anak-anak, mari kita belajar taat mengikuti perintah Tuhan. Belajar untuk percaya bahwa Tuhan yang mencukupkan kita semua hari demi hari. Kita jangan menjadi rakus, mau mengambil lebih banyak dari yang Tuhan beri. Maka Tuhan pasti pelihara kita.
Di bagian terakhir dari cerita ini, Alkitab mencatat bangsa Israel makan manna empat puluh tahun selama mereka berjalan di padang gurun. Mereka tidak pernah kelaparan karena Tuhan yang memelihara mereka.
Ayat Hafalan:
Exodus 14:13b
Fear not, stand firm, and you will see the salvation the Lord will bring you today.